Kamis, 20 Mei 2010
teNtanG baBe [part 1]
Pagi itu, babe [panggilan sayang kami untuk bapak] mengajak jalan-jalan setelah subuh. Dengan alasan 'biar kamu gak gendut'. Dengan senang hati aku....menolak ajakannya. :p
Rasanya beban perasaan bagi mahasiswi yang seharusnya telah selesai melaksanakan studinya. Tapi tidak dengan aku. Aku masih terbelenggu di kampus. Aku sudah mencium hawa tak sedap kalau aku menerima ajakan beliau. Pasti bakal menyinggung tentang study.
Malam hari akhirnya saya terjebak dalam meja makan, karena tiba-tiba babe duduk tepat dihadapanku sambil mengambil nasi, sayur, dan lauk pauknya. Hatiku udah mulai berbeda. Makanan yang kumakan serasa pengen segera kuhabiskan dan kabur dari meja makan. Basa-basi telah dimulai sampai ke obrolan inti.
Babe: bapak tu gak mau nuntut kamu cepat selesai. Bapak sudah percaya saja ini nasibmu dari Alloh. Cuma harus di ingat hidup itu pilihan, pilihan yang akan menentukan nasibmu. Jadi kalo orang itu sukses ato tidak, maka dilihat dulu sejarahnya, dilihat dulu masa lalunya. Oh pantes kamu cuma jadi ***** lha w0ng itu pilihan yang kamu pilih dulu.
Makanya nak,,nasibmu itu tergantung pada pilihanmu.. Oke??
Aku: iya pak..
-Blora, feb 2010-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
siLahkan tinggaLkan komenTaR anda di siNi