Pages

Sabtu, 25 September 2010

my life's map


target yang mengganggu pikiran saat ini..
bismillah, semoga tidak melenceng seperti yang lalu...

^_^

Kamis, 23 September 2010

catatan hati


robb ku.. T_T
perasaan ini datang dan pergi silih berganti.
kadang menggebu kadang tidak.
naik turun seperti grafik.
selalu ku coba menghandle perasaan ini meski harus mengalir air mata.

selalu ku minta kepadaMu, kuatkan hatiku..kuatkan hatiku..kuatkan hatiku pada masa-masa penantian ini. masa-masa yang sulit.. sabar...sabarrr....

beberapa kali laki-laki mendekat, dan menjauh, dengan segala karakter.
namun aku tak pernah paham dengan maksud kedatangan kalian.
yang aku tahu kalian hanya ingin berteman dengan ku. no more..
karena aku tak pernah tahu niat sebenarnya dibalik kedekatan kita selama ini tanpa sebuah ketegasan.
aku salah,,,aku acuh dengan ini, karena aku ingin sebuah kejelasan. karena aku tak mau ke-GeEr-an dengan perhatian kalian.

namun saat yang lain jelas menyatakan,,BOOM!!!! aku tak bisa menjawab.. bingung.. takut salah pilih..
arrghh.....pLin pLan..!! aku tak cukup dewasa rupanya,,,
namun aku akan menjadi anak-anak usia 23 jika tak mau berusaha berpikir dewasa..
di saat usia sudah 23 tahun ini,, penantian itu terasa sangattttt berat.. arggh... [sabar.. :) ]

uhh...catatan yang sebenarnya tidak perlu kutulis, namun ini memang wadah ku untuk cuap-cuap dan berekspresi menumpahkan isi hati..
maaf untuk para lelaki yang pernah hadir,,meskipun aku tahu kalian tidak akan pernah membaca catatan bodoh ini, namun aku cukup lega setelah menumpahkan rasa ini.

#angin malam, sampaikan padanya, puzzle terakhirku, bahwa aku menunggunya hingga engkau telah siap menerimaku apa adanya... dengan segala kelebihan dan kekurangan...

Rabu, 22 September 2010

Batas aurat wanita di depan wanita lain atau di depan lelaki yang menjadi mahram-nya


Pertanyaan:

Apa batas aurat wanita di depan wanita lain atau di depan lelaki yang menjadi mahram-nya?


Syaikh Masyhur Hasan Salman Hafizhahullah* menjawab:
Telah tersebar anggapan di masyarakat bahwa aurat wanita di depan wanita lain atau di depan lelaki yang menjadi mahramnya adalah antara pusar sampai lutut. Ini adalah sebuah kesalahan.

Yang benar adalah sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Ta’ala dalam surat An Nuur:

ولا يبدين زينتهن إلا لبعولتهن أو آبائهن

Dan seorang mukminah tidak boleh memperlihatkan perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka…” (QS. An Nuur: 31)
dan seterusnya Allah Ta’ala menyebutkan orang-orang yang termasuk mahram.

Oleh karena itu yang diperbolehkan adalah memperlihatkan bagian tubuh yang menjadi tempat perhiasan. Sedangkan bagian tubuh yang bukan tempat perhiasan tidak diperbolehkan memperlihatkannya kepada orang lain kecuali suaminya. Hal ini berdasarkan keumuman hadits

المرأة عورة

Wanita adalah aurat

Misalnya rambut, ia adalah tempat perhiasan, maka boleh ditampakkannya (kepada wanita dan mahramnya). Begitu juga leher dan dada bagian atas adalah tempat perhiasan, maka maka boleh ditampakkannya. Demikian juga telapak tangan, dan betis serta betis yang biasa diberi khul-khul (gelang kaki), maka boleh ditampakkan.

Sedangkan menampakkan paha, dada, punggung atau semisalnya di depan wanita lain atau lelaki mahram, adalah perkara yang diharamkan.

Demikian juga tidak diperbolehkan memakai pakaian yang masih menampakkan aurat, semisal celana panjang yang ketat atau pakaian yang tipis, di depan lelaki mahram.

Sebaiknya wanita muslimah di depan lelaki mahram menggunakan pakaian sebagaimana yang digunakan ketika beraktifitas di dalam rumahnya, semisal gaun wanita yang panjangnya melebihi lutut, atau memakai celana panjang dengan gamis di atasnya, sehingga mengesankan lututnya bersambung, atau pakaian semacam itu.

Jika seorang muslimah hendak menyusui anaknya, maka hendaknya ia menutup dadanya dengan kain penutup dan jangan menampakkannya di depan ayahnya atau saudara lelakinya. Inilah rasa malu yang wajib dimiliki oleh setiap wanita dan dijaga baik-baik.

(Diterjemahkan oleh Yulian Purnama dari Fatawa Syaikh Mayshur Hasan Salman, fatwa no.71, Asy Syamilah)

*) Beliau adalah seorang ulama di masa ini yang berasal dari negeri Palestina, dan merupakan salah seorang murid dari Asy Syaikh Al Allamah Muhammad Nashiruddin Al Albani Rahimahullah. Beliau dikenal sebagai seorang muhaqqiq (peneliti), pakar hadits dan pakar fiqih.


sumber: http://doktermuslim.wordpress.com/2010/03/14/aurat-wanita-di-depan-mahram-dan-wanita-lain/

Selasa, 14 September 2010

Bijak Bener


Pemuda: Anda siapa Dan apakah bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan saya?

Kyai: Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya
akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai
orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Kyai: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

Pemuda: Saya ada 3 pertanyaan:

1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud tuhan
kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan
ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi
dengan keras.

Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah
kepada saya?

Kyai: Saya tidak marah...Tamparan itu adalah
jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.

Kyai: Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit.

Kyai: Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?

Pemuda: Ya!

Kyai: Tunjukan pada saya wujud sakit itu!

Pemuda: Saya tidak bisa.

Kyai: Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita
semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kyai: Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?

Pemuda: Tidak.

Kyai: Apakah pernah terfikir oleh anda akan
menerima tamparan dari saya hari ini?

Pemuda: Tidak.

Kyai: Itulah yang dinamakan takdir.

Kyai: Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan
untuk menampar anda?

Pemuda: Kulit.

Kyai: Terbuat dari apa pipi anda?

Pemuda: Kulit.

Kyai: Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda: Sakit.

Kyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan
neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka
neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.



sumber : http://mohamednaqib.blogspot.com/2010/08/bijak-benar.html

tentang Babe [part 3]


babe ku..
ini bukan perihal yang jarang lagi. karena kami telah sedikit lebih paham bahwa engkau bukan sosok yang ada di pikiran kami saat itu, dulu....duluuuu sekali.
maafkan kami babe....
babe ku bercerita sedikit tentang dirinya kepada kakakku dan masku [suami kakakku.red].

"aku sadar, aku itu gak bisa ngomong halus. tapi mau gimana lagi, aku gak pernah belajar begitu, aku taunya kalo ngomong itu langsung ke substansinya, langsung ke intinya. aku tau kalo orang-orang banyak yang gak suka dengan cara bicaraku yang tegas tanpa basa basi."

nasehat yang lain dari babe juara ku, yaitu:
"kamu kalo mau mencari pekerjaan itu jangan dilihat besarnya uang, tapi tujukan untuk pengabdian. karena rejeki itu, uang itu, sudah ada yang mengaturnya. kalo kamu sampai gak punya uang sama sekali, tempelkan jidatmu ke tembok, dan berdoalah. [menurut ku [penulis.red] ini bukan sesuatu yang bermakna negatif, syirik. karena ini seperti simbol yang benar-benar pada titik pasrah dan lemah seorang hamba kepada Robb nya]."

"orang-orang mungkin berpikir aku ini syirik, kejawen, tapi ya memang beginilah aku. aku tidak perduli orang-orang mau bilang seperti itu. tapi yang jelas hati ku ini sebenarnya tujuannya adalah ALLOH."

hmm...babe sang juara kami ini memang membuat kami terkena perasaannya jika beliau memberi nasehat.

luv u be.... kapan babe menanyakan tentang calon pasangan hidupku...??? aku menanti berdiskusi tentang ini denganmu be....

:)

Minggu, 12 September 2010

Rahasia Silaturahmi




"Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan,' sabda Rasulullah SAW, 'adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah balasan (siksaaan) bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR Ibnu Majah).

Silaturahmi tidak sekadar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini sesuai dengan asal kata silaturahmi itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang.

Makna menyambungkan menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu yang tercerai-berai dan berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali. Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda, "Yang disebut bersilaturahmi itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR Bukhari).

Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa silaturahmi tidak hanya merekayasa gerak-gerik tubuh, namun harus melibatkan pula aspek hati. Dengan kombinasi bahasa tubuh dan bahasa hati, kita akan mempunyai kekuatan untuk bisa berbuat lebih baik dan lebih bermutu daripada yang dilakukan orang lain pada kita.

Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang kuat. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturahmi kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya, maka inilah yang disebut silaturahmi. Apalagi kalau kita bersilaturahmi kepada orang yang membenci kita atau seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturahmi yang sebenarnya.

Dalam sebuah hadis diungkapkan, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasul pada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR Bukhari Muslim).

Dari sini terlihat jelas, betapa pentingnya menyambungkan tali silaturahmi dan memperkuat nilai persaudaraan tersebut. Betapa tidak! Dengan silaturahmi maka akan terjalin rasa kasih sayang dengan sesama manusia, bahkan dengan makhluk Allah lainnya. Bila ini terjadi maka rahmat dan kasih sayang Allah pun akan turun dan menaungi hidup kita.

Tapi sebaliknya, rahmat dan kasih sayang Allah akan menjauh bila tali silaturahmi sudah terputus di antara kita. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun kepada suatu kaum yang di dalamya ada orang yang memutuskan tali persaudaraan".

Seorang sahabat yang bernama Abu Awfa pernah bekisah. Ketika itu, kata Abu Awfa, kami berkumpul dengan Rasulullah SAW. Tiba-tiba beliau bersabda, "Jangan duduk bersamaku hari ini orang yang memutuskan tali silaturahmi". Setelah itu seorang pemuda berdiri dan meninggalkan majelis Rasul. Rupanya sudah lama ia memendam permusuhan dengan bibinya. Ia segera meminta maaf kepada bibinya tersebut, dan bibinya pun memaafkannya. Ia pun kembali ke majelis Rasulullah SAW dengan hati yang lapang.

Sahabat, bagaimana mungkin hidup kita akan tenang kalau di dalam hati masih tersimpan kebencian dan rasa permusuhan. Perhatikan keluarga kita, kaum yang paling kecil di masyarakat. Bila di dalamnya ada beberapa orang saja yang sudah tidak saling tegur sapa, saling menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah saling menohok dan memfitnah, maka rahmat Allah akan di jauhkan dari rumah tersebut.

Dalam skala yang lebih luas, dalam lingkup sebuah negara. Bila di dalamnya sudah ada kelompok yang saling jegal, saling fitnah, atau saling menjatuhkan, maka dikhawatirkan bangsa tersebut akan semakin jauh dari rahmat dan pertolongan Allah SWT.

Dari sini bisa kita pahami kenapa Rasul tidak menoleransi sekecil apapun perbuatan yang bisa menimbulkan perpecahan dan permusuhan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Berhati-hatilah kalian terhadap prasangka, sebab prasangka itu sedusta-dustanya cerita. Jangan pula menyelidiki, mematai-matai, dan menjerumuskan orang lain. Dan janganlah saling menghasud, saling membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara" (HR Bukhari Muslim).

Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Ini sangat penting. Sebab, bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya, laksana buih di lautan yang mudah diombang-ambing gelombang, bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah. Wallahu a'lam bish-shawab.

( KH Abdullah Gymnastiar )

sumber : www.mail-archive.com/mencintai-islam@yahoogroups.com/msg00022.html

Kamis, 02 September 2010

Memilih Pendamping Hidup Ideal dan Islami


PERNIHAKAN merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan muslim. Betapa tidak, pernikahan adalah proses penyempurna keimanan seorang muslim, dan juga menjadi cara paling natural untuk mendapatkan pasangan dan hiburan dalam hidup. Semua sepakat dalam hal ini. Tapi yang menjadi pertanyaan bagi para muslimah adalah bagaimana tipikal belahan jiwa alias soulmate seperti yang diinginkan Allah dan Rasul-Nya?

Sebelum pertanyaan tersebut terjawab, ada pertanyaan penting yang harus kalian tanyakan kepada diri kalian sendiri, sebelum memulai untuk membukakan pintu hati kalian bagi calon pasangan hidup. Yaitu, “Apakah kalian sudah siap untuk menikah?” Mungkin banyak teman kalian yang secara emosional sudah siap untuk mengambil pasangan hidup. Namun mesti diingat, pernikahan pun meniscayakan berbagai tanggung jawab secara spiritual, emosional, dan finansial yang menuntut komitmen tinggi dan ekspektasi yang realistis. Ketika kalian memutuskan siap untuk menikah, maka merujuklah kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah untuk mencari petunjuk tentang karakteristik pendamping hidup menurut syariat.

Pernikahan meliputi kasih sayang, sikap saling menghargai (apresiasi), cinta, belas kasih, rasa kasihan, dan lain sebagainya. Semua hal tersebut bisa didapatkan dan dipelajari dalam berbagai cara, salah satunya adalah berdiskusi dengan orang-orang yang sudah menjalani pernikahan. Dan hal-hal tersebut akan dengan mudah didapatkan jika kalian dan pasangan memiliki wawasan keislaman yang mumpuni. Dengan demikian, ketakwaan pendamping hidup menjadi faktor kunci dalam kebahagiaan rumah tangga kelak.

...Banyak wanita yang lebih memilih calon pasangan hidup yang cemerlang dalam hal-hal keduniaan...

Banyak wanita yang sulit sekali untuk memilih calon suami atau pendamping hidup yang cocok dalam segala hal. Mereka lebih memilih calon pasangan hidup yang cemerlang dalam hal-hal keduniaan. Padahal sejatinya hanya ada satu tolak ukur yang tidak akan berubah dan tak akan tergantikan, meski zaman telah barubah. Yaitu tolak ukur ketakwaan. Sebab hal tersebutlah yang akan diridhai Allah dan menjadikan pernikahan penuh berkah.

Oleh karena itu, hendaknya para muslimah, orangtua, atau wali mereka mempertimbangkan sosok lelaki yang bertakwa, meskipun secara faktor duniawi biasa-biasa saja. Ini mengingat, laki-laki yang shaleh dan bertakwa lebih utama dari laki-laki yang tidak berakhlak, meskipun mereka memiliki rumah-rumah yang terbuat dari emas dan perak. Pasalnya, kepemilikan harta berlimpah tanpa ketakwaan berpotensi merusak kebahagiaan dunia dan akhirat.

Rasulullah SAW pun bersabda, “Jika datang kepada kalian seorang laki-laki yang engkau ridhai (pemahaman) agama dan perilakunya, maka nikahkanlah dia. Jika engkau tidak melakukannya, maka akan timbul fitnah dan kerusakan di muka bumi.”

Tak heran jika kemudian saudari Abdurrahman bin Auf yang notabene orang kaya di kalangan kabilah Quraisy rela menikah dengan Bilal, seorang budak dari Habasyah, namun memiliki keshalihan dan akhlak terpuji.

…saudari Abdurrahman bin Auf yang notabene orang kaya di kalangan kabilah Quraisy rela menikah dengan Bilal, seorang budak dari Habasyah, namun memiliki keshalihan dan akhlak terpuji…

Tengoklah Sa’id bin Al-Musayyib, seorang tabiin senior yang menolak untuk menikahkan anak perempuannya kepada seorang penguasa. Dikutip dari buku Az-Zaujah Al-Mubdi’ah wa Asrar Al-Jamal, Shabah Said menulis, “Dia (Sa’id bin Al-Musayyib) malah menikahkan putrinya dengan orang fakir yang bertakwa yang hanya memiliki dua dirham untuk membayar mahar putrinya.”

Putri Al-Musayyib itu pun menetap di rumah suaminya yang rajin menghadiri majelis ilmu ayah mertuanya, Sa’id bin Al-Musayyib. Putri Al-Musayyib pernah berkata kepada suaminya, “Mohon duduklah wahai suamiku, aku akan ajarkan engkau ilmu dari ayahku, Sa’id.” Dalam kisah ini terdapat pelajaran bahwa seorang ayah yang alim dan ahli fikih seperti Sa’id senantiasa mengajari putrinya ilmu (tauhid), fikih, dan akhlak. Sehingga tertanam di hati putrinya perasaan ridha untuk menikah dengan seorang laki-laki yang shaleh dan bertakwa, meski suaminya adalah orang miskin.

Para muslimah harus menyadari bahwa orangtua yang cerdas akan berpikir bahwa kalian adalah amanah bagi keduanya. Orangtua demikian akan memilihkan seorang calon suami yang akidahnya lurus dan berakhlak mulia. Ini mengingat, jika orangtua menikahkan putrinya dengan seorang laki-laki berakhlak bejat dan fasik hanya karena mengharapkan kehormatan atau harta, maka dia sama saja telah berbuat jahat kepada anak gadisnya.

Inilah mengapa orang-orang shaleh terdahulu mewanti-wanti agar setiap muslimah menikah dengan laki-laki shaleh dan baik pemahaman agamanya. Masih dalam Az-Zaujah Al-Mubdi’ah wa Asrar Al-Jamal, dikisahkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Hasan Al-Bashri, “Banyak orang yang telah mendatangiku untuk meminang putriku, lantas kepada siapakah aku menikahkan putriku?”

…Nikahkanlah dengan orang yang bertakwa. Sebab jika orang tersebut mencintainya, dia akan memuliakannya, namun jika dia tidak mencintainya, paling tidak dia tidak akan menzaliminya…

Hasan Al-Bashri menjawab, “Nikahkanlah dengan orang yang bertakwa. Sebab jika orang tersebut mencintainya, dia akan memuliakannya, namun jika dia tidak mencintainya, paling tidak dia tidak akan menzaliminya.” Dengan demikian, anjuran Islam kepada para muslimah untuk mencari pasangan hidup yang shaleh merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada mereka. Tidak ada penghormatan yang lebih tinggi melebihi penghormatan Islam kepada kemuliaan wanita. [ganna pryadha/voa-islam.com]

Rabu, 01 September 2010

Orang-orang yang di doakan Malaikat


Malaikat adalah makhluk Allah SWT yg tercipta dari nur/cahaya. Malaikat memiliki tugas masing-masing sesuai yg telah diberikan oleh Allah SWT. Malaikat tidak memiliki nafsu, sehingga doanya Insya Allah akan dikabulkan oleh Sang Pencipta. Lalu bagaimana jika kita didoakan oleh malaikat?

Berikut ini adalah Orang orang yang didoakan oleh malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci
“Barangsiapa yg tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan bersuci’.” (HR Muslim)
Tidur diibaratkan mati sebentar. Jika Allah menghendaki, bisa saja nyawa kita tidak kembali lagi ketika tidur, alias meninggal. Kalau pada waktu itu seseorang tidur dalam keadaan berwudhu, beruntunglah ia karena meninggal dalam keadaan bersuci.

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat
“Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’.”(HR Muslim)
Oleh karena itu, disarankan untuk berdzikir dan mengingat Allah SWT.

3. Orang-orang yg berada di shaf depan dalam sholat berjamaah
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan” (HR Abu Daud)

4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah
Merapatkan shaf dalam sholat selain menjaga dari godaan setan. Juga menunjukkan kualitas ukhuwah di antara kaum muslimin. Jika ada yg tidak rapat, ukhuwah kita dianggap tercerai-berai.

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang imam selesai membaca Al-Fatihah
“Jika seorang imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu.”(HR Bukhari)

6. Orang yang melakukan sholat Subuh dan Asar secara berjamaah

7. Orang yg mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yg didoakan
“Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yg didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin’ dan engkaupun mendapatkannya”(HR Muslim)

8. Orang yang sedang makan sahur
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yg sedang akan sahur” (Thargiib wat Tarhib I/519)

9. Orang yang sedang menjenguk orang sakit
“Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuk bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga shubuh” (HR Ahmad)

10. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan pada orang lain.

11. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat.

12. Orang-orang yang berinfak
“Tidak satu haripun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah hancurkanlah harta orang yg pelit’.”(HR Bukhari dan Muslim)


sumber: http://febrialams.wordpress.com/2010/05/31/orang-orang-yang-didoakan-malikat/

“Teruntuk hati yg tengah rindu tuk sempurnakan setengah Dien..^_^”


Hakikat Nikah:
  • Mitsaaqon Gholidzhaa yaitu perjanjian yang berat.

Visi Nikah:
  • Baiti Jannati (Rumahku Syurgaku).

Misi Nikah:
  • Mengayomi
  • Tarbiyah (Pendidikan)
  • Silaturrahim

Tujuan Nikah:
  • Sakinah (siap menjaga)
  • Mawaddah (siap berkorban)
  • Rahmah (saling menyayangi: merasa khawatir & peduli

Kunci Kebahagiaan:
  • Niatkan ibadah.
  • Tekad menikah sampai maut memisahkan.
  • Yakini suami & istri mempunyai kelemahan tetapi lihatlah kelebihannya.
  • Pahami sifat suami & istri. Sifat suami: egois, rasional, ekstrofert, cepat jenuh dll & sifat istri: ingin selalu dipuji, emosional, introfert, tidak cepat jenuh dll..so, pahamilah ga usah stress menghadapinya! ^_^
  • Biasakan shalat berjama’ah, kemudian cium tangan suami, minta maaf & minta do’a ke suami.
  • Shalat Tahajud bareng trus berdo’a bersama, (Allah merasa malu jika tidak mengabulkan do’anya).
  • Ajak silaturrahim ke rumah orang tua & mertua secara rutin.

dan

Ikut merasakan bahagia,,walaupun bukan sebagai pemeran utama cm jadi penonton..hehe

ehmm,,,tak terasa ternyata hati ini sudah merindukan hal itu ya..^_^

dengan siapa? kapan? dimana?..hanya Allah yg tau semua itu!

insya Allah kan ttp sabar menunggu “Pangeran yg Shaleh” itu datang menjemput..



“Teruntuk hati yg tengah rindu tuk sempurnakan setengah Dien..^_^”




sumber: http://muslimah07.wordpress.com/2010/06/19/khutbah-nikah/